Serunya Tiga Hari Menjadi Panitia Mapanza Basic Learning (MBL)



Tak lengkap rasanya menjadi mahasiswa Universitas Airlangga jika tanpa ikut bergabung di sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Saya paham betul tentang hal itu. Menjadi bagian dari UK Mapanza adalah sesuatu yang patut saya syukuri. UKM yang satu ini memang memberikan banyak hal baru untuk saya. UK Mapanza menjadi tempat dimana saya merasa nyaman dalam bekerja sama dan berkreasi. Saya belajar banyak tentang bagaimana bekerja sama, saling koordinasi, mengemban amanah, dan tentunya terus menjadi generasi penerus yang bebas narkotika.

Tawaran untuk mengikuti kepanitiaan di UK Mapanza terus bergilir. Salah satunya adalah, menjadi panitia di event Mapanza Basic Learning (MBL). Event ini adalah event dimana calon Mapanzer yang sudah lolos dari tahap open recruitment (Oprec) untuk menuju tahap selanjutnya sebagai syarat menjadi Pengurus Mapanza periode 2017/2018. Pada kesempatan ini, saya lagi-lagi mendaftarkan diri di Sie PDD (Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi). Mapanza Basic Learning ini diadakan pada 3-5 November 2017 di Griya Katon Asri, Pacet, Jawa Timur.

Sudah tiba Jum’at malam, semua panitia maupun peserta MBL 2017 sudah berkumpul di depan Student Center, Kampus C UNAIR. Berbekal kamera Sony A6000, saya pun mulai sibuk mendokumentasikan setiap momennya. Mulai dari saat peserta berkumpul, mendapat arahan, sampai saat peserta maupun panitia mulai memasuki Tronton TNI yang akan membawa mereka menuju lokasi diadakannya MBL 2017.

Perjalanan berangkat berlangsung cukup lama dari perkiraan waktu. Sempat terjebak macet cukup lama di Jalan Ahmad Yani pada pukul 19.45 WIB. Baru pada sekitar pukul sepuluh malam, kami semua sampai di lokasi. Setelah sejenak beristirahat di depan kamar bersama panitia lain, kami pun mulai melangsungkan rapat dan pengarahan di dalam aula disaat para peserta diberikan kesempatan beristirahat untuk satu jam saja.

Tepat pada pukul sebelas malam, para panitia mulai menjalankan tugasnya masing-masing. Para peserta dibangunkan. Saya pun langsung meninggalkan villa tadi untuk menuju lokasi diadakannya ‘jelajah malam’. Lokasinya sangat gelap, penuh pepohonan, dan ditempuh dengan jalan kaki menuju dataran yang lebih tinggi. Udara yang sangat dingin terasa di tempat ini. Saya sebagai bagian dokumentasi, harus siap siaga mengabadikan setiap momennya. ‘Jelajah malam’ ini memakan waktu lama, karena baru selesai tepat saat adzan Subuh berkumandang pada Sabtu dini hari.
Sebelum melanjutkan ke bagian acara berikutnya, saya sempat tertidur di musholla selama satu jam setelah sholat subuh. Pada jam enam pagi, diadakan senam pagi yang diikuti oleh semua peserta MBL 2017 di halaman villa dengan arahan salah satu panitia. Lalu dilanjutkan dengan sarapan. Setelah sarapan, peserta yang sudah dibentuk kelompok-kelompok akan melakukan salah satu tugas, yaitu tugas Sospro. Tugas ini adalah dimana para peserta harus melakukan penyuluhan langsung di daerah sekitar villa. Dalam sesi ini, saya sebagai sie PDD harus mobile mengikuti kemana peserta menyebar dalam tugas menyuluh ini. Cukup melelahkan, mengingat jalanan yang naik turun. Ini berlangsung sampai menjelang siang, keringat bercucuran tidak karuan di leher dan dahi. Sorenya dilanjutkan dengan sesi dokumentasi yang diatur oleh Sie PDD.
Malam harinya menjadi salah satu momen yang berkesan. Pada pukul tujuh, peserta mulai medapat pressing dan evaluasi kedisiplinan. Suasana berubah menjadi tegang tatkala panitia sie Komdis dan peserta harus saling beradu argumen. Namun beberapa menit kemudian, panitia menyalakan api unggun sebagai tanda diterimanya mereka menjadi The Next Mapanzer. Kami semua panitia dan peserta saling bergandengan tangan dan mengitari api unggun yang dinyalakan di halaman villa.
Minggunya, peserta masih harus menyelesaikan beberapa games dari panitia dari pagi hingga siang. Saya pun kembali mobile dalam keperluan dokumentasi ini, sampai harus melewati tepi kali dan sawah. Harus rela berbasah-basahan, sampai kamera sedikit tepercik oleh air kalinya. Setelah selesai, sorenya kami kembali berkumpul di villa dan bersiap untuk pulang ke Surabaya. Perjalanan pulang cukup lancar, saya yang sudah kelelahan hanya bisa tertidur selama perjalanan di bus.
Momen ini sangat berkesan selama menjadi Pengurus Mapanza 2016/2017. Karena saya merasakan nikmatnya bekerja sama dengan teman-teman yang berbeda jurusan dan latar belakang. Merasakan susah dan senangnya bersama. Saya sungguh bersyukur menjadi bagian dari UK Mapanza Universitas Airlangga.

Post a Comment

0 Comments